MediaTani - Pengamat perikanan Universitas
Lambung Mangkurat Banjarmasin Rozali mengimbau pemerintah memanfaatkan hasil
penelitian perikanan perguruan tinggi dan pihak lainnya untuk memaksimalkan
pengembangan sektor itu.
Menurut Rozali di Banjarmasin,
Senin (27/7), potensi perikanan di perairan Kalimatan Selatan sangat besar
sehingga bila dikembangkan secara maksimal akan meningkatkan kesejahteraan
masyarakat khususnya nelayan. “Pemerintah daerah bisa melakukan koordinasi
untuk memanfaatkan hasil penelitian perguruan tinggi sesuai dengan potensi
pengembangan masing-masing daerah,” katanya.
Tidak perlu seluruh hasil
penelitian dimanfaatkan, tambah Rozali, pemerintah cukup memilah hasil-hasil
penelitian yang sesuai dengan rencana pembangunan jangka pendek, menengah
maupun panjang.
Bappeda masing-masing kabupaten,
tambah dia, bisa mengundang para peneliti untuk bisa tukar pikiran hasil
penelitian yang dihasilkan dan paling sesuai dikembangkan sesuai karakter dan
potensi daerah masing-masing.
Menurut Rozali, saat ini sumber
daya manusia Kalsel di sektor perikanan cukup memadai, tidak sedikit doktor
perikanan yang memiliki kompetensi dan kemampuan cukup untuk pengembangan
sektor ini. “Tinggal bagaimana sinergi antara perguruan tinggi dan pemerintah
daerah dibangun, untuk memaksimalkan pengelolaan potensi yang ada,” katanya.
Kalau kerja sama, kata dia, pada
dasarnya sudah dilakukan antara pemerintah dan perguruan tinggi, mungkin kerja
sama tersebut harus terus ditingkatkan. Sebelumnya, Pemerintah Provinsi
Kalimantan Selatan menggali potensi kelautan dan perikanan di lima kabupaten
setempat yang wilayah pesisirnya panjang dan terbentang luas. Kepala Dinas
Perikanan dan Kelautan Kalsel Isra mengatakan, wilayah pesisir lima kabupaten
itu terbentang panjang dan luas sehingga potensinya perlu terus digali,”
katanya.
Lima kabupaten potensial dengan
wilayah pesisir yang luas yakni Tanah Bumbu dengan garis pantai 162,47 km,
Kotabaru 919,8 km, Tanah Laut 175,63 km, Banjar 4,41 km dan Batola 17,86 km.
Potensi perikanan Kalsel meliputi
garis pantai 1.290,17 km, perairan umum satu juta kilometer, kolam 2.400
hektare, tambak 53,382 hektare dan sawah 3.572 hektare.
Menurut dia, potensi wilayah
pesisir itu terutama perikanan masih belum digarap maksimal karena kurangnya
sarana prasarana penangkapan ikan oleh warga setempat. Kondisi itu, kata dia,
disikapi melalui pemberian bantuan kepada nelayan wilayah pesisir dalam bentuk
hibah berupa kapal penangkap ikan agar tangkapannya lebih banyak. “Ada tujuh
unit kapal dengan berat 30 GT yang dihibahkan Pemprov Kalsel kepada nelayan dan
puluhan unit kapal 10 GT yang merupakan bantuan pemda,” ujar Isra. Ia
mengatakan selain menyerahkan hibah kapal penangkap ikan, Pemprov Kalsel juga membangun
pabrik es di wilayah pesisir untuk membantu nelayan agar bisa mengawetkan hasil
tangkapannya.(ant)