MediaTani - Kondisi lanskap pertanian berpengaruh terhadap keberadaan musuh
alami yang memiliki peranan penting dalam mengendalikan populasi hama. Lanskap
yang sederhana cenderung lebih rentan
terhadap serangan hama dibandingkan dengan lanskap yang kompleks.
Hal ini berdasarkan pengamatan yang dilakukan tim peneliti
Institut Pertanian Bogor (IPB) pada 16 lanskap
(kompleks dan sederhana) pertanian yang tersebar di Kabupaten Bogor.
Para peneliti mencoba mempelajari
pengaruh kondisi lanskap terhadap interaksi antara tanaman, hama, dan
parasitoid.
Riset dilakukan Damayanti Buchori, Akhmad Rizali, Ali
Nurmansyah, Sudarsono, M. Yasin Farid,
M. Nurhuda Nugraha dan Adha Sari dari Departemen Proteksi Tanaman Fakultas Pertanian IPB ini diharap
memberikan informasi mengenai model
hubungan parasitoid dan hama (inang) yang berguna dalam membangun model pengelolaan habitat pertanian.
Lanskap yang diamati mencakup berbagai kondisi lingkungan
meliputi perbedaan jarak dengan hutan,
keberadaan permukiman, ketinggian tempat dan sistem budidaya pertanian.
Di setiap lanskap dilakukan pengambilan contoh serangga
dengan menggunakan metode transek yaitu mengambil serangga hama yang ada pada
pertanaman sayuran untuk mengetahui keanekaragaman parasitoid yang ada pada
lahan pertanian.
Hasil riset menunjukkan bahwa lanskap pertanian mempengaruhi
pola interaksi antara hama dengan parasitoid. Berdasarkan analisis hubungan
(network analysis) menunjukkan bahwa kompleksitas dan perbedaan kondisi
lingkungan dari lanskap pertanian memiliki connectance, generality,
vulnerability dan linkage density yang berbeda.
“Ini menunjukkan bahwa manajemen lanskap pertanian sangat
penting untuk mendukung keberadaan musuh
alami khususnya parasitoid pada habitat pertanian,” ujar Damayanti, Jumat
(25/7).