MediaTani.com - Buah kurma selalu identik dengan buah khas Timur Tengah.
Tapi ternyata Australia Selatan juga tengah mengembangkan buah kaya khasiat
ini. Selama Ramadhan, pemilik perkebunan kurma di Australia Selatan untung
besar karena melonjaknya permintaan.
Perkebunan kurma semi eksperimental di kawasan Riverland, Australia Selatan menuai untung besar di bulan suci Ramadhan dan juga atas dedikasi mereka sendiri selama bertahun-tahun dalam menanam tumbuhan yang lambat pertumbuhannya tersebut.
Perkebunan kurma semi eksperimental di kawasan Riverland, Australia Selatan menuai untung besar di bulan suci Ramadhan dan juga atas dedikasi mereka sendiri selama bertahun-tahun dalam menanam tumbuhan yang lambat pertumbuhannya tersebut.
Petani kurma, Dave Reilly mengatakan kebun kurmanya mulai
ditanami pada pertengahan 1990-an, tapi baru lima tahun yang lalu pohon-pohon
kurma di kebunnya mulai menghasilkan buah yang besar.
Menurutnya menanam pohon kurma organik di kebunnya yang juga
sangat jauh dari habitat asli mereka cukup menantang.
"Kita harus belajar bagaimana menanam pohon kurma di
Australia. Ada karakteristik unik di kawasan Riverland yang berbeda dengan
beberapa kawasan lain di dunia yang mengembangkan tanaman kurma,” katanya.
"Beberapa varietas kurma milik kami telah berbuah saat
ini dan ada juga tanaman yang dipanen dua kali dalam setahun yang tidak biasa.”
Menurut Reilly, permintaan buah kurma dari perkebunananya
melonjak pesat menjelang Ramadhan karena banyak orang menambah simpanan buah
kurma yang mereka butuhkan selama Ramadhan.
"Pasar kurma di seluruh dunia pada saat Ramadhan
mencapai puncaknya,” tambahnya.
Produksi kurma Australia hanya memasok sebagian kecil dari
total konsumsi kurma domestik dan menurut Dave Reilly hanya ada beberapa petani
di Australia yang menanam pohon kurma.
Perkebunan milik Reilly di Riverland juga menjadi toko tanaman yang memasok stok
pohon korma untuk di jual kepada petani yang berminat menanam kurma.
Reilly mengaku kurma merupakan tanaman padat karya dan orang
dapat tersengat duri yang terdapat di
pohon kurma tersebut.
Dia mengatakan ketika pohon kurma sudah berbuah dan tahap
percobaan industri Australia ini masih terus berlangsung, bisa mengundang
produsen kurma potensial lainnya.
"Pendekatan yang kami lakukan saat ini adalah berusaha
menanam sebanyak mungkin varietas kurma,”
"Kami sudah mengimpor tanaman kurma dan menanamnya
disini sekarang di lahan percobaan kami dan dari 27 varietas yang kami tanam
ada sekitar lima varietas yang sedang berbuah.
"Dan dari lima yang berbuah itu saya bisa
mengesampingkan dua varietas diantaranya karena saya belum memiliki ide
bagaimana mengkomersialkannya,”
"Tanaman kurma asli yang kita tanam masih sangat kecil
sekitar 10 tahun lalu, ada beberapa pohon korma yang masih belum juga berbuah
padahal kita sudah menanamnya lebih dari 12 tahun, tapi ada beberapa varietas
pohon kurma lain yang sudah berbuah padahal baru kita tanam 5 tahun lalu,”
katanya.
Bahkan setelah Ramadhan permintaan kurma tetap meningkat,
pasar untuk kurma organis masih sangat besar.
Dave Reilly mengatakan produksi kurma Australia hanya
sebagian kecil dari perkebunan kurma global.
"Dalam skala internasional, kurma merupakan industri
yang sangat besar. Saya perkirakan setiap tahunnya ada sekitar 7.4 juta ton
kurma yang diproduksi di 40 negara,”
"Australia sendiri saya duga luas perkebunan kurmanya
tidak lebih dari 100 hektar saja saat ini, Jadi kemampuan kita dalam memasok
kebutuhan kurma di dalam negeri sendiri masih sangat jauh,” tegasnya. ”
Sumber: ABC (klikdisini)