MediaTani.com - Puluhan petani Kopi di Dusun Sepanas, Kecamatan Sumber
Wringin disiapkan untuk mengungsi sewaktu-waktu jika status Gunung Raung
meningkat. Kesiapsiagaan itu mengikuti tingginya kepulan asap Gunung Raung yang
mencapai 1.000 meter di atas kaldera Raung pada Minggu, 12 Juli 2015.
Ilustrasi: Petani Merawat Dan Memanen Tanaman Kopi |
“Kami mengingatkan petani yang ada di blok Magersaren, di
Dusun Sepanas, untuk waspada mengungsi sewaktu-waktu jika BPBD menginformasikan
mereka untuk mengungsi,” kata Kepala Perhutani Bondowoso, Adi Winarno, Minggu,
12 Juli 2015.
Ia mengatakan ada sekitar 25 keluarga dengan sekitar 100
jiwa tinggal di blok Magersaren, di Dusun Sepanas. Mereka adalah petani Kopi
dan Pinus yang bekerja di wilayah Perhutani. Setidaknya 40 persen di antara
penghuni blok Magersaren adalah kelompok manula, yang berusia di atas 60 tahun.
“Kami simulasikan hari ini, kemana mereka harus berkumpul
jika relawan dari satgas Bencana di Dusun itu telah meminta penduduk untuk
mulai mengungsi. Penduduk harus mengutamakan yang berusia tua, wanita dan
anak-anak. Setelah itu, jika diperbolehkan, penduduk boleh kembali untuk
memindahkan atau menjenguk ternak," ujar Adi.
Dia meminta, agar warga mengikuti perintah BPBD dan
meninggalkan ternak mereka jika kondisi Raung naik status. Selain itu, warga
harus mempercayai satu sumber saja, agar tidak tersebar kepanikan dan
kebingungan ketika evakuasi berlangsung.
"Mereka ini banyak yang memiliki ternak. Kendalanya
jika ada warga yang ngeyel menetap dan memandang remeh kegawatan Raung.
Penduduk harus percaya pada informasi dari petugas Satgas dari BPBD,"
katanya.
Petugas Perhutani juga melarang petani Kopi untuk memasuki
kawasan terlarang yang berjarak nol kilometer hingga tiga kilometer dari
kaldera Raung. Selama ini, penduduk sering masuk ke kawasan terlarang untuk
berburu burung dan mencari kayu bakar.
Sementara, seorang petani kopi setempat Hartono mengaku
sudah tak pernah masuk di kawasan terlarang sejak Raung menunjukkan gejala
aktivitas yang meningkat. Meskipun, kondisi kopi ditempatnya tak tertutup abu
dari Raung.
"Biasa saja, hanya hari ini asapnya kelihatan tinggi
sekali, kalau kopinya tidak tertutup abu. Kami dilarang masuk ke sana,"
ujar dia.