MediaTani.com - Keterbatasan luas lahan dan masih rendahnya produktivitas
jagung di tingkat petani menyebabkan usahatani jagung menjadi tidak optimal.
Seiring kemajuan teknologi, model pertanaman tumpangsari (intercrop) banyak
mendapat perhatian. Salah satu diantaranya adalah tumpangasri jagung dengan
tanaman kedelai pada sistem tanam legowo. Tumpangsari jagung-kedelai juga
bertujuan untuk mengatasi persaingan penggunaan lahan untuk tanaman jagung dan
kedelai secara monokultur. Mengingat bahwa harga jagung relatif baik dan
keunggulan koparatif tanaman jagung relatif lebih tinggi dibanding tanaman
kedelai, maka dalam sistem tumpangsari jagung-kedelai, produktivitas tanaman
jagung minimal sama dengan tanpa tumpangsari.
Kombinasi tumpangsari jagung-kedelai dapat diterapkan pada
sistem tanam legowo 2 : 1 dimana dua baris tanaman dirapatkan (jarak tanam
antar baris), sehingga antara setiap dua baris tanaman terdapat ruang untuk
pertanaman kedelai. Tingkat produktivitas jagung diperoleh pada pertanaman
legowo tidak berbeda bahkan cenderung lebih tinggi (karena adanya pengaruh
tanaman pinggir/border) dibanding pertanaman baris tunggal (tanam biasa).
Ruang kosong pada baris legowo dapat ditanami 3 baris
tanaman kedelai tanpa menurunkan produktivitas jagung sehingga terjadi peningkatan
indeks penggunaan lahan dan pendapatan petani. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa kedelai yang ditanam di antara tanaman jagung akan diperoleh 50% dari
hasil kedelai yang ditanam sistem monokultur. Penanaman tanaman kedelai sebagai
tumpangsari pada tanaman jagung juga dapat memperbaiki kesuburan lahan karena
adanya fiksasi N dibanding sistem monokultur jagung.
Wilayah Pengembangan
Sistem tumpangsari jagung-kedelai menggunakan cara tanam
legowo dapat diterapkan pada lahan sawah maupun lahan kering dengan tingkat
kesuburan tanah dan ketersediaan sumber air yang cukup. Mengingat maksud
penanaman sistem logowo ini bukan semata untuk meningkatkan hasil, maka
penerapannya diutamakan dan dikaitkan dengan upaya peningkatan indeks
pertanaman (IP) jagung. Dengan peningkatan IP maka hasil panen dapat meningkat
dan pengelolaan lahan menjadi lebih produktif.
Cara Budidaya Tumpang
Sari Jagung
1. Penanaman jagung
- Gunakan varietas hibrida bertipe tegak, Bima-2, Bima-4, Pioner-21, Bisi-16 dan lain-lain. Jumlah benih yang dibutuhkan 15 – 17 kg/ha
- Pastikan bahwa benih yang ditanam mempunyai daya berkecambah (>90%) dan vigor benih yang baik (perhatikan masa daluwara benih)
- Tanah diolah sempurna
- Tanaman jagung ditanam 1 biji per lubang dengan sistem tanam legowo/double row, kemudian ditutup dengan pupuk organik 1 genggam
- Jarak tanam untuk tanaman jagung sistem legowo adalah (100-50) cmx 20 cm atau (110-40) cm x 20 cm
Dosis pemupukan yang digunakan adalah:
Lahan sawah menggunakan takaran 350 kg Urea + 300 kg phonska
atau pupuk majemuk lainnya. Pemberian diberikan 2 kali, pemberian pertama pada
umur 7-10 hst sebanyak 100 kg urea + 300 kg phonska/ pupuk majemuk lainnya per
hektar. Pemupukan kedua dilakukan pada 35-45 hst dengan takaran 250 kg urea per
hektar. Pupuk dimasukkan dalam lubang yang dibuat + 10 cm di samping tanaman
dan ditutup dengan tanah.
Lahan kering menggunakan takaran 325 kg Urea + 300 kg
phonska atau pupuk majemuk lainnya. Pemberian diberikan 2 kali, pemberian
pertama pada umur 7-10 hst sebanyak 100 kg urea + 300 kg phonska/ pupuk majemuk
lainnya per hektar. Pemupukan kedua pada umur 35-45 hst dengan takaran 20 kg
urea + 100 kg phonska/pupuk majemuk lannya. Pupuk dimasukkan dalam lubang yang
dibuat + 10 cm di samping tanaman di tutup dengan tanah.
Penyiangan dan pembumbunan dilakukan dengan cangkul
Penen dapat dilakukan apabila kelobot sudah kering dan
lapisan hitam pada pangkal biji (black layer) telah terlihat. Sisa batang
tanaman (biomas) dijadikan kompos atau dapat digunakan sebagai mulsa diantara
baris tanaman untuk pertanaman berikutnya.
2. Penanaman kedelai
Gunakan varietas kedelai yang toleran naungan, diantaranya
Dena-1 atau Dena-2. Jumlah benih yang dibutuhkan 15- 20 kg/ha. Benih dicampur
dengan inokulan Rhizobium sp (nodulin, rhizogin dll) 5 kg benih per 10 g (1
saset), caranya adalah benih dibasahi kemudian ditiriskan, inokulan ditaburkan
dan diaduk merata hingga merekat dan diperkirakan semua benih mendapatkan
inokulan, kemudian segera ditanam. Hindari terkena cahaya matahari langsung
pada benih yang telah dicampur dengan nodulin.
Benih ditanam di antara barisan legowo pada tanaman jagung
dengan jarak tanam 40 cm x 20 cm, sehingga terdapat 2 barisan tanaman kedelai
antara setiap barisan legowo jagung. Penanaman kedelai dapat bersamaan dengan
penanaman jagung atau 1-7 hari setelah penanaman jagung. Dosis pupuk yang
digunakan adalah 50 kg urea + 50 kg phonska/ha 7- 10 hst (bersamaan dengan
pemupukan pertama jagung apabila tanamnya bersamaan).
Kedelai dipanen sebelum
polong pecah, yaitu saat polong berwarna coklat. Kedelai sebaiknya dipanen
lebih awal dari jagung. Biomas tanaman dapat dijadikan kompos.