MediaTani.com - Di ruas jalan Lorraine, Perancis, terlihat ratusan traktor berjalan beriringan menuju Paris pada Kamis (3/9). Setibanya di ibu kota, para petani Perancis akan melakukan unjuk rasa meminta penjelasan atas tingginya biaya produksi agrikultur, tapi hasil produk mereka terjual dengan harga murah.
Seperti dilansir Reuters, para petani berharap dapat mengumpulkan seribu traktor dan tiga ribu petani di Paris guna menimbulkan efek represif.
"Gagasannya adalah untuk menimbulkan tekanan di Paris. Tidak pernah sebelumnya, ada banyak traktor di jalanan (dalam sebuah aksi protes)," ujar ketua perhimpunan petani FNSEA, Luc Smessaert.
Pawai ini juga dijadikan ajang latihan menyambut unjuk rasa besar-besaran dari seluruh petani di Eropa yang akan diselenggarakan di Brussels pada Senin (7/9) mendatang. Hari itu, Menteri Pertanian Uni Eropa dijadwalkan datang untuk berdiskusi mengenai krisis sektor ternak dan susu.
Beberapa bulan belakangan, para petani ternak Perancis mengeluhkan anjloknya harga akibat persaingan asing, rendahnya permintaan akibat embargo Rusia terhadap produk Barat, dan pemerasan oleh pengecer. Akibat segala masalah ini, sekitar 10 persen peternak terancam bangkrut.
Mereka pun mulai melakukan aksi unjuk rasa sejak pertengahan Juli. Para petani ternak menutup ruas jalan rute menuju Mont Saint-Michel, salah satu situs turis terkenal. Mereka juga membuang kotoran di luar salah satu swalayan yang berperan besar dalam industri ternak di barat Perancis.
Protes kian meluas ketika para petani mulai membatasi impor dari produsen Jerman dan Spanyol. Aksi ini membuat Komisi Eropa langsung turun tangan untuk memastikan bahwa aktivitas impor produk ternak masih dapat terus berputar di seluruh pelosok Eropa.
Membendung banjir protes tersebut, pemerintah mengumumkan bantuan berupa rabat pajak, pembayaran tunggakan, dan jaminan pinjaman pada akhir Juli.
"Petani ingin lebih dari sekadar pengumuman, tindakan konkrit untuk merestrukturisasi, mencakup harapan dalam jangka pendek dan panjang, bagi orang yang paling dirugikan, solusi jangka pendek sehingga mereka dapat bertindak lebih lanjut," ucap Smessaert.
Setelah berdialog pekan lalu, petinggi FNSEA, Xavier Beulin, mengatkaan bahwa Presiden Perancis, Francois Hollande, akan mengumumkan aturan baru bagi petani pada Kamis ini.
Aksi Protes Petani Lorraine Penuhi Jalan Paris Dengan Traktor
Kamis, September 03, 2015