MediaTani.com - Menteri Pertanian (Mentan) Amran
Sulaiman menyatakan luas lahan persawahan yang mengalami kekeringan tahun ini
mengalami penurunan sebesar 102.000 hektare (ha) dibandingkan tahun lalu.
Hal itu dikatakan Mentan
dihadapan petani usai melakukan panen perdana padi pada program Gerakan
Penerapan Pengelolaan Tanaman Terpadu (GP-PTT) di Desa Tumpukan, Kecamatan
Karangdowo, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Senin (27/7/2015).
Pada periode Oktober 2013-Juli
2014, tambahnya, luas areal persawahan yang mengalami kekeringan secara
nasional mencapai 159.000 ha, sedangkan selama periode Oktober 2014-Juli 2015
tercatat hanya sebesar 57.000 ha.
"Jadi ada areal persawahan
yang berhasil kita selamatkan seluas 102.000 ha dari ancaman kekeringan,"
klaimnya.
Amran menyatakan, jika satu
hektar sawah menghasilkan padi lima ton maka produksi beras yang berhasil
diselamatkan pada tahun ini mencapai lebih kurang 500 ribu ton atau senilai Rp2
triliun. Upaya yang telah dilakukan Kementan untuk mengatasi ancaman kekeringan
pada lahan pertanian yakni dengan mendistribusikan pompa air ke petani, yang
mencapai 82 ribu unit.
"Baru saja kami tambahkan
bantuan 20 unit pompa air, dari target 62 ribu unit sehingga total 82 ribu unit
di seluruh tanah air," ungkapnya.
Pada kesempatan itu Mentan
menyatakan, Bulog siap menyerap gabah petani berapapun banyaknya, apalagi
Presiden baru saja menambah anggaran kepada BUMN pangan tersebut sebesar Rp3
triliun untuk pembelian gabah petani melalui Penyertaan Modal Negara, selain
dana yang sudah dimiliki Bulog saat ini Rp30 triliun.
Menurut Amran, Bulog diharapkan mampu
menyerap gabah petani sebesar 500 ribu ton khusus untuk Jawa Tengah, Jatim 500
ribu ton, Jabar 250 ribu ton dan Sulsel 500 ribu ton. "Dengan penyerapan
itu kita pastikan tahun ini tidak akan ada impor beras," pungkasnya.