MediaTani.com - Menteri Pertanian Amran Sulaiman
menghimbau petani untuk menjual padi hasil produksi mereka ke Perum Bulog untuk
mengamankan ketersediaan beras nasional oleh BUMN tersebut.
Hal itu dikatakan Mentan
dihadapan petani usai melakukan panen perdana padi pada program Gerakan
Penerapan Pengelolaan Tanaman Terpadu (GP-PTT) di Desa Tumpukan, Kecamatan
Karangdowo, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Senin.
"Meskipun harga (pembelian
Bulog) lebih rendah Rp100 atau Rp200 per kilogram (dari harga pasaran) tidak
masalah. Serahkan saja ke Bulog untuk kepentingan nasional," katanya.
Mentan menyatakan, Bulog siap
menyerap gabah petani berapapun banyaknya, apalagi Presiden baru saja menambah
anggaran kepada BUMN pangan tersebut sebesar Rp3 triliun untuk pembelian gabah petani
melalui Penyertaan Modal Negara, selain dana yang sudah dimiliki Bulog saat ini
Rp30 triliun.
Menurut Amran, Bulog diharapkan
mampu menyerap gabah petani sebesar 500 ribu ton khusus untuk Jawa Tengah,
Jatim 500 ribu ton, Jabar 250 ribu ton dan Sulses 500 ribu ton.
"Dengan penyerapan itu kita
pastikan tahun ini tidak akan ada impor beras," katanya.
saat ini pemerintah menetapkan
harga pembelian padi dan beras oleh Bulog untuk gabah kering panen (GKP)
sebesar Rp 3.700 per kg, gabah kering giling (GKG) Rp 4.600 per kg, dan beras
sebesar Rp 7.300 per kg
Sementara itu terkait panen padi
GP-PTT di Kabupaten Klaten, Mentan menyatakan, hasil panen para petani di desa
tersebut sebagian akan diserap oleh Perum Bulog untuk stok beras BUMN tersebut
dan ditujukan untuk memenuhi kebutuhan nasional.
"Ini panen perdana, kita
mulai hari ini. Harapannya Insya Allah ada Bulog untuk menyerap," ujarnya.
Selain Mentan, hadir dalam panen
tersebut Bupati Klaten Sunarna, Direktur Bulog Wahyu serta perwakilan Pangdam
IV Diponegoro.
Lahan padi yang dipanen merupakan
lahan kerja sama antara Kementerian Pertanian (Kementan) dengan Kelompok Tani
Dadi Mulyo, Desa Tumpukan Karangdowo, Klaten.
Kabupaten Klaten dengan luas
lahan sawah 33.435 ha mendapatkan alokasi GP-PTT padi tahun 2015 sebesar 2500
ha tersebar di tiga kecamatan yakni, Karangdowo, Manisrenggo, dan Prambanan
dengan realisasi tanam 2.441 ha.
Sedangkan secara nasional luas
areal pertanaman padi GP-PTT mencapai 350 ribu ha dan khusus di Jawa Tengah
mendapatkan alokasi 21.000 ha.