PENGUMUMAN

Website ini telah pindah alamat ke mediatani.co

Lahan Tidur Di Kota Pekanbaru Capai 45 Persen

Minggu, Juni 28, 2015
Ilustrasi Lahan Tidur
MediaTani - Kota Pekanbaru saat ini masih memiliki potensi lahan tidur yang bisa digarap menjadi pertanian seluas 45 persen dari  luas wilayah 632,26 Km persegi.


"Lahan tidur milik rakyat dan pemerintah ini berpotensi dimanfaatkan untuk pertanian, dan tersebar di semua Kecamatan," ujar Kepala Bidang Peternakan, Distanak Pekanbaru, Firdaus di Pekanbaru, dikutip dari Antara.

Menurutnya, lahan-lahan tersebut atas petunjuk Wali Kota perlu digarap maksimal oleh para petani baik yang perorangan maupun kelompok guna menghasilkan berbagai produk pangan.

Karena dengan meningkatnya produk pertanian maka secara tidak langsung bisa menciptakan ketahanan pangan lokal, selain juga mengangkat ekonomi petani.

Ia juga mengatakan pemerintah kota saat ini membuka ruang bagi petani penggarap yang ingin memanfaatkan lahan tidur yang kepemilikannya atas nama pemerintah daerah untuk digarap sebagai lahan pertanian.

"Memang ada petani yang punya lahan sendiri, tetapi mayoritas mereka numpang atau menyewa," paparnya.

Sementara untuk beberapa lahan milik Pemko yang selama ini tersebar di semua Kecamatan bisa juga digunakan petani jika ingin digarap dengan sistim pinjam.

Menurut Firdaus, petani harus proaktif jika memang ingin menggarap lahan tidur, selain mandiri, juga ada peluang bisa dibantu dan difalisitasi oleh Pemko asal jelas tujuan dan peruntukannya.

Sementara untuk yang pinjam atau sewa ia menyarankan agar melakukan kesepakatan dengan pemilik tanah untuk lama waktu penggarapan. Pasalnya ini erat kaitannya dengan produksi pertanian yang akan dihasilkan agar bisa disesuaikan tanaman yang akan ditanam pada lahan tersebut.

"Pemko kini sedang menggalakkan pertanian pada kawasan tidur selain menambah produksi juga untuk menciptakan ketahanan pangan lokal," ujarnya.

Data sensus pertanian 2013 Badan Pusat Statistik Pekanbaru  mencatat, perbandingan jumlah rumah tangga usaha pertanian dan jumlah perusahaan pertanian berbadan hukum pada tahun 2003 dan tahun 2013 di Pekanbaru menurun.

Bahkan rumah tangga usaha pertanian di Pekanbaru memberikan kontribusi terkecil dibanding Kabupaten/Kota lain, yaitu sebesar 1,94 persen terhadap total rumah tangga pertanian di Provinsi Riau. Kabupaten dengan kontribusi terbesar adalah Kabupaten Indragiri Hilir, sebesar 16,95 persen.

Berdasarkan angka sementara hasil pencacahan lengkap Sensus Pertanian 2013, jumlah rumah tangga usaha pertanian di Kota Pekanbaru mengalami penurunan sebanyak 8.025 rumah tangga dari 19.324 rumah tangga pada tahun 2003 menjadi 11.299 rumah tangga pada tahun 2013, yang berarti menurun sebesar 41,53 persen selama sepuluh tahun. (halloriau.com)