PENGUMUMAN

Website ini telah pindah alamat ke mediatani.co

Harga Beras Melambung, Menteri Pertanian Heran

Selasa, Februari 24, 2015
Ilustrasi: Suasana Pasar Beras
MediaTani - Gejolak harga beras yang terjadi belakangan membuat Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengakui dirinya heran akan kondisi tersebut. Pasalnya harga melambung, pada saat stok beras yang dikelola pemerintah masih dalam jumlah yang aman.

Menyikapi hal tersebut, Menteri Pertanian merekomendasikan agar impor beras tidak dilakukan pemerintah dalam hal ini Kementerian Perdagangan. Dia yakin stok beras di Indonesia masih aman dan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat.

“Coba saja cek harga gabah, saat ini normal Rp 4.200-Rp 4.500. Jadi kenapa harga masih tinggi?” katanya di Jakarta Senin (23/2).

Menurut Amran, harga beras seharusnya berkisar Rp 8.400-Rp 8.500 untuk mengindikasikan beras yang di pasok dari petani kurang. Sementara, rata-rata harga beras nasional saat ini mencapai Rp 10.060.

Kementerian Pertanian malah memperkirakan panen padi pada empat bulan pertama di tahun ini sebanyak 32,8 juta ton gabah kering giling (GKG) atau setara 20,6 juta ton beras. Panen tersebut diharapkan datang dari 6,35 juta hektare sawah rakyat.

CNNindonesia menyebutkan bahwa pada Januari, panen padi seluas 621.398 hektare telah menghasilkan 3,2 juta ton GKG atau setara dengan 2 juta ton beras. Kemudian panen Februari seluas 1,3 juta hektare dipekirakan menghasilkan sebesar 6,75 juta ton GKG atau setara 4,25 juta ton beras.

“Jumlah itu tidak kurang sampai bulan ini karena konsumsi beras masyarakat hanya 2,5 juta ton-2,6 juta ton per bulan,” ujarnya.

Apalagi, rumah tangga masyarakat diyakini masih memiliki stok setidaknya 10 kg atau setara dengan 6,7 juta ton secara nasional pada Januari lalu.