MediaTani - Demi tercapainya target swasembada pangan dalam waktu dekat, Menteri Pertanian
Andi Amran Sulaiman akan membentuk sebuah kelompok bernama Pemuda Tani
Indonesia. Kelompok ini akan diisi oleh generasi muda khususnya para mahasiswa.
Adapun tujuan dari pembentukan kelompok tersebut dimaksudkan untuk menghidupkan
lahan-lahan pertanian, serta menggerakkan produksi agar lebih meningkat.
Ilustrasi, Beberapa Petani sedang memanen padi di sawah |
"Kami akan membentuk Pemuda Tani Indonesia yang
menggiring para mahasiswa yang sudah lulus ini turun ke pertanian," kata
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dalam pertemuan dengan Dekan, STTP dan
BEM Fakultas Pertanian seluruh Indonesia di Pusat Pelatihan Manajemen dan
Kepemimpinan Pertanian, Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (23/4).
Pembentukan Pemuda Tani Indonesia ini akan melibatkan
sejumlah mahasiswa fakultas pertanian. Menteri pertanian mengatakan, akan ada
8.500 mahasiswa dari seluruh Indonesia yang akan dilibatkan dalam program
Pemuda Tani tersebut. Selain itu, di awal pembentukannya, kelompok ini akan
diberi bantuan alat mesin pertanian lengkap yang terdiri dari traktor, mesin
tanam dan mesin panen, benih, serta bibit.
"Awalnya dibentuk kelompok, masing-masing diberi
bantuan alat mesin pertanian lengkap satu paket ada traktor, mesin tanam dan
mesin panen, benih serta bibit," katanya.
Menurut Menteri, pola ini sudah berjalan di Yogyakarta, para
alumni pertanian sudah turun ke lapangan. Sementara itu, mahasiswa yang ada
saat ini baru disiapkan menjadi inkubator, untuk selanjutnya setelah lulus
dapat menjadi Pemuda Tani Indonesia.
"Kegiatan ini juga untuk menjawab pertanyaan mahasiswa,
kenapa alumni pertanian tidak mau kembali ke pertanian. Pemuda Tani Indonesia
menjadi jawabannya agar alumni-alumni fakultas pertanian dapat kembali
memajukan petani. Mahasiswa baru yang ada saat ini sebagai inkubator yang harus
disiapkan dan dikenalkan dari sekarang," katanya.
Selain Pemuda Tani Indonesia, Kementerian Pertanian juga
akan menggulirkan program kawasan terpadu produksi bahan pangan atau "food
estate" pada 2016 mendatang, dalam rangka mencapai swasembada pangan.
Rencananya kawasan tersebut akan dibangun di Pulau KALIMANTAN dengan luas
sekira 500.000 hektar yang akan ditanami tanaman pangan seperti padi, kedelai,
jagung dan tebu.
Hal tersebut dilakukan karena Kementerian Pertanian
menargetkan swasembada dapat terwujud dalam waktu tiga tahun. Tak heran jika
berbagai perbaikan dan pembenahan dilakukan mulai dengan irigasi yang 52%
rusak, penyaluran benih dan pupuk, serta ketersediaan alat mesin pertanian dan
penyuluh. (AA)