Tanaman Jagung Siap Panen |
Slamet, seorang petani dari Desa Banyubang misalnya. Dirinya mengeluhkan harga jagung kerap turun saat kondisi panen jagung melimpah. Dirinya juga meminta agar tidak ada lagi impor jagung sehingga tidak mengganggu harga.
“Normalnya harga jagung bisa mencapai Rp 300 ribu per kuintal. Namun saat stok petani melimpah, harganya anjlok jadi Rp 250 ribu per kuintal” keluhnya.
Sedangkan Mohammad Salahudin, Kades Banyubang, mengungkapkan bahwa ada ketidakadilan menimpa petani jagung Indonesia. Di pasar, petani kita diperhadapkan dengan persaingan yang kejam antara produk lokal dan produk impor.
“Kami harus bersaing dengan jagung impor yang menggunakan benih lebih unggul, ini tidak adil. Kami sebenarnya siap memperluas lahan jagung asal ada perbaikan jalan usaha tani hingga ke wilayah dalam,” sambungnya.
Keluhan-keluhan tersebut ditanggapi Hasil Sembiring dengan santun. Dirinya menyebutkan bahwa Kementerian Pertanian sudah pernah mengumpulkan pengusaha pakan ternak agar mengutamakan untuk membeli jagung petani dalam negeri. Karena 60-70 persen produksi jagung ini dimanfaatkan industri pakan.
“Tahun lalu impor jagung Indonesia mencapai 3,9 juta ton. Terkait ini Bapak Menteri Pertanian sudah memerintahkan kami untuk menambah areal lahan jagung seluas 1 juta hektar melalui kerjasama dengan Perhutani dan pemanfaatan lahan kering. Ini perlu agar produksi bisa meningkat dan mencegah terjadinya impor. Tentu (kebijakan) ini memerlukan dukungan banyak pihak,” Pungkas Hasil Sembiring.
Perwakilan Kementerian Pertanian RI ini juga sepakat dengan usul Bupati Lamongan Fadeli untuk membuka demplot benih jagung unggul di Kecamatan Solokuro agar nantinya petani mengetahui contoh nyata manfaat penggunaan benih jagung unggul.
Sedangkan ketika mendapati fakta lahan pertanian jagung masih berupa sawah tadah hujan, Hasil Sembiring berjanji akan mencarikan sumber air untuk pengairan. Serta membuatkan sistem pengairannya hingga ke sawah.
Hasil Sembiring saat di areal sawah jagung itu juga sempat melihat sejumlah produk unggulan olahan dari jagung serta combine harvester (alat panen multiguna) untuk jagung serta melihat demonstrasi alat pemipil jagung karya Mohammad Salahudin.
Di tempat yang sama Bupati Lamongan, Fadeli, menyebutkan tahun ini sudah meningkatkan anggaran untuk pembangunan jalan usaha tani sehingga mampu meningkatkan akses jalan produksi pertanian di Lamongan.
“Komoditas jagung tahun ini areal tanamnya ditargetkan bisa mencapai 63.340 hektar. Sampai dengan Mei, realisasi tanamnya sudah mencapai 36.398 hektar atau 57,46 persen. Sedangkan dari target produksi sebesar 352.648 ton, sampai dengan Mei sudah terealisasi sebesar 137.193 ton atau 38,90 persen,” jelasnya. (AM/LensaIndonesia)