PENGUMUMAN

Website ini telah pindah alamat ke mediatani.co

Abu Raung Rusak Tanaman, Petani Bersedih Saat Lebaran

Selasa, Juli 14, 2015
Letusan Gunung Raung
MediaTani - Gunung Raung terus memuntahkan abu vulkanik yang terus mengguyur permukiman penduduk di tiga wilayah terdekat, yaitu Jember, Banyuwangi dan Bondowoso. Abu vulkanik juga telah membuat Bandara di Bali dan Lombok sempat ditutup sebelumnya.


Di Bondowoso, ketebalan abu mencapai satu centimeter per Senin, 13 Juli 2015. Abu itu menempel dan menutup aneka tanaman sayur milik petani di Kecamatan Sempol, Kabupaten Bondowoso.

Purwanto, petani sayur di Kecamatan Sempol, mengaku bahwa semua tanaman sayur yang ditanamnya sejak tiga bulan terakhir menjadi rusak akibat terpapar abu vulkanik. Dia mengaku mengalami kerugian hingga puluhan juta rupiah karena sayur yang rusak tak laku dijual dengan harga pasar. “Tanaman saya rusak semua, seperti kentang, wortel, brokoli, buncis,” katanya.

Menurutnya, setiap hari semua tanaman di ladangnya disiram air untuk menghilangkan abu yang menutup tanaman. Namun abu yang lengket membutuhkan banyak air untuk bisa terjatuh dan hilang dari permukaan tanaman.

Intensitas hujan abu yang tergolong sering juga membuat upaya petani membersihkan abu tak menghasilkan manfaat. Modal puluhan juta pun raib lantaran sayur menguning dan busuk. “Modalnya saja Rp60 juta, karena tertutup abu tanaman sayur rusak semua,” ujarnya.

Untuk menyelamatkan tanaman yang tersisa, petani pun sering memanen lebih awal agar sayuran bisa dijual. Namun upaya itu nyaris tak membuahkan hasil. Ladang seluas tiga hektare miliknya tak bisa mengembalikan modal awal yang dikeluarkan untuk menanam sayuran.

Menjelang Lebaran menjadi momen panen bagi petani sayur untuk mendulang rupiah lebih banyak ketimbang bulan-bulan lain. Harga sayuran seperti kentang dan brokoli serta kubis kini terbilang cukup bagus di pasaran.

“Harganya sekarang sedang tinggi. Kubis bisa Rp3.000 per kilo di kalangan petani. Kentang bisa sampai Rp7.000. Tapi kalau tanamannya rusak harganya turun tajam,” imbuhnya.

Petani sayur di Sempol dikenal menjadi penyuplai untuk kebutuhan sayuran di Bondowoso hingga beberapa kota besar lain seperti Malang, Jakarta, bahkan hingga Bali dan Kalimantan. (VIVA)