Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman |
"Jadi, ada empat lini. Petani ada di lini yang pertama, kemudian tengkulak di lini dua, pengumpul lini tiga dan pabrik berada di lini empat," ujar Amran, saat meninjau kekeringan di Desa Klitih, Kecamatan Karang Tengah, Kabupaten Demak, Rabu (10/6/2015).
Ia menjelaskan, beras yang terdapat dalam gudang Bulog saat ini merupakan serapan dari beras yang ada di pabrik, bukan berasal dari petani. Padahal seharusnya, Bulog menyerap beras yang berasal dari petani agar para petani mendapat upah yang sepantasnya.
Saat ini produksi beras petani masih dalam kondisi stabil dan mendapat harga yang pantas. Namun, jika kondisi serapan Bulog terhadap petani rendah, ditakutkan petani tak akan mendapat harga yang seharusnya. Hal inilah yang dimanfaatkan oleh para tengkulak yang membeli beras petani di bawah harga pantas.
"Beras di sini dijual Rp8 ribu ke kota. Sudah bagus, berarti produksi sudah benar dan stabil. Itu kita mengeceknya di situ," ujar dia.
Meskipun begitu, lanjut Amran, pihaknya terus mendorong Bulog agar menyerap beras langsung dari para petani. Tak hanya itu, Kementan akan bekerja sama dengan kementerian teknis terkait untuk dapat menyelesaikan masalah rantai pasok beras yang dinilai merugikan para petani.(ABD/Metrotvnews)