Gunung Sinabung Saat Terjadi Letusan |
MediaTani - Gunung Sinabung masih menunjukkan aktifitasnya. Berdasarkan
data yang diperoleh, debu vulkanik akibat aktivitas gunung sinabung sampai ke
kota Medan, Rabu (17/6).
Sama seperti kesehatan bagi manusia, apabila debu vulkanik
menutupi tanaman juga dapat menyebabkan kerusakan. Malah, dampak terburuknya
hingga dapat membuat tanaman menjadi mati (puso).
Kepala UPT Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura
(PTPH) Dinas Pertanian Sumatera Utara (Sumut) Nurhijah mengakui, ketika debu
vulkanik sampai ke Kota Medan, hamparan lahan pertanian yang ada di Kabupaten
Karo dan sekitarnya secara bersamaan juga terselimuti debu.
Bahkan, debu yang menempel di tanaman tersebut berada dalam
kadar yang tebal. "Sangat banyak tanaman yang terkena. Tapi atas laporan
petugas POPT-PHP kita yang ada di lapangan, belum ada ditemukan tanaman yang
puso," ungkapnya seperti yang dilansir MedanBisnis, Jumat (19/6) di Medan.
Hal tersebut, jelas Nurhijah, dikarenakan usai abu vulkanik
mengguyur areal pertanian di sekitarnya, selang waktu tak begitu lama terjadi
hujan yang sangat deras. Akibatnya, debu yang sebelumnya sempat menempel di
tanaman menjadi tercuci sehingga bersih kembali.
"Kalau tidak hujan, itu bisa berbahaya bagi tanaman
pertanian yang ada. Seperti kejadian yang lalu-lalu, tak sedikit luas tanam
yang rusak karena dampak debu vulkanik Sinabung," jelasnya.
Meskipun sejauh ini, dampak erupsi Gunung Sinabung setelah
dalam status awas memang belum mempengaruhi sektor pertanian, namun pemerintah
harus tetap siaga dalam menghadapi segala kemungkinan yang bisa berlangsung.
Selain itu Nurhijah juga menyebutkan, pompanisasi sudah
dipersiapkan untuk mengantisipasi apabila debu vulkanik kembali menyelimuti
areal tanaman pertanian. Khususnya ketika hujan tidak turun untuk menyirami
tanaman.
"Kita sudah siaga dengan mempersiapkan pompanisasi untuk
langkah antisipasinya. Nanti, kalau ada informasi berkembang akan saya
kabari," pungkasnya. (MB)