Petani Merontokkan Gabah Secara Tradisional |
MediaTani - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin telah
mengumumkan Angka Ramalan I Tahun 2015 atau dikenal Aram I, di Jakarta, Rabu
(1/7). Statistik produksi tanaman pangan yang disajikan dalam Berita Resmi
Statistik (BRS) itu terdiri dari luas panen, produktivitas, dan angka produksi
untuk komoditas padi, jagung, dan kedelai. Kenaikan produksi padi tahun 2015
adalah yang tertinggi dalam 10 tahun ini.
Angka produksi tanaman pangan yang dirilis tahun 2015 itu
disajikan dengan 4 status angka berbeda, yaitu Angka Sementara (Asem) 2014,
Angka Tetap (Atap) 2014, angka Ramalan I (Aram I) 2015, dan angka Ramalan II
(Aram II) 2015. Asem 2014 merupakan realisasi produksi selama satu tahun (Januari-Desember
2014), tetapi belum final karena mengantisipasi kelengkapan laporan.
Suryamin menjelaskan, Atap 2014 adalah realisasi produksi
selama satu tahun (Januari-Desember 2014) dan merupakan angka final. Aram I
2015 terdiri dari realisasi produksi Januari-April dan angka ramalan
Mei-Desember 2014 berdasarkan keadaan luas tanaman akhir April 2015. Sedangkan,
Aram II 2015 terdiri dari realisasi produksi Januari-Agustus dan angka ramalan
September-Desember 2015 berdasarkan keadaan luas tanaman akhir Agustus 2015.
Lebih lanjut, Suryamin memaparkan, bahwa padi, jagung, dan
kedelai tahun ini mengalami kenaikan secara bersamaan. Untuk produksi padi
tahun 2014 sebanyak 70,85 juta ton gabah kering giling (GKG) atau mengalami
penurunan 0,43 juta ton (0,61%) dibandingkan tahun 2013.
Produksi padi tahun 2015 diperkirakan sebanyak 75,55 juta
ton GKG atau mengalami kenaikan sebanyak 4,70 juta ton (6,64%) dibandingkan
tahun 2014. Kenaikan produksi padi tahun 2015 diperkirakan terjadi di Pulau
Jawa sebanyak 1,83 juta ton dan di luar Pulau Jawa sebanyak 2,88 juta ton.
Kenaikan produksi diperkirakan terjadi karena kenaikan luas panen 0,51 juta ha
(3,71%) dan kenaikan produktivitas sebesar 1,45 kuintal/ha (2,82%).
Adapun perkiraan kenaikan produksi padi tahun 2015 yang relatif
besar terdapat di Provinsi Jawa Tengah, Lampung, Sumatera Selatan, Jawa Timur,
dan Jawa Barat. Sementara itu, perkiraan penurunan produksi padi tahun 2015
yang relatif besar terdapat di Provinsi DI Yogyakarta, Gorontalo, dan DKI
Jakarta.
Jagung dan kedelai
Jagung dan kedelai
Produksi jagung tahun 2014 sebanyak 19,01 juta ton pipilan
kering atau meningkat sebanyak 0,50 juta ton (2,68%) dibandingkan tahun 2013.
Produksi jagung tahun 2015 diperkirakan sebanyak 20,67 juta ton pipilan kering
atau mengalami kenaikan 1,66 juta ton (8,72%) dibandingkan tahun 2014.
Peningkatan produksi diperkirakan terjadi karena kenaikan luas panen 160,48
ribu ha (4,18%) dan kenaikan produktivitas 2,16 kuintal/ha (4,36%).
Di sisi lain, produksi kedelai yang selama ini selalu
disangsikan kebanyakan orang untuk kenaikan produksinya, juga mengalami
kenaikan. Produksi kedelai tahun 2014 sebanyak 955,00 ribu ton biji kering atau
meningkat sebanyak 175,01 ribu ton (22,44%) dibandingkan tahun 2013.
Produksi kedelai tahun 2015 diperkirakan sebanyak 998,87
ribu ton biji kering atau meningkat sebanyak 43,87 ribu ton (4,59%)
dibandingkan tahun 2014. Peningkatan produksi kedelai diperkirakan terjadi
karena kenaikan luas panen 24,67 ribu ha (4,01%) dan peningkatan produktivitas
sebesar 0,09 kuintal/ha (0,58%).
Di akhir penyampaian konferensi persnya, Kepala BPS
mengharapkan agar para konsumen data perlu mencermati status angka tersebut
dalam penggunaannya, baik untuk evaluasi/monitoring maupun perencanaan, dan
diharapkan konsumen data selalu mengacu pada hasil perhitungan dengan status
angka yang dirilis terakhir.
Kenaikan produksi padi, jagung, dan kedelai tahun ini
merupakan kerja keras Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman bersama jajarannya,
para petani di seluruh Tanah Air, dan dukungan berbagai pihak. Kinerja
Kementerian Pertanian ini benar-benar berbuah manis, dan diharapkan dapat
dipertahankan, bahkan ditingkatkan untuk tahun-tahun berikutnya.