Ilustrasi Pupuk Palsu [Gambar: liputanmedan.com] |
"Berdasarkan informasi yang kami serap pupuk palsu masih beredar di sejumlah wilayah di Indonesia. Bahkan, 60 persen di antaranya beredar di Jawa Barat," kata Ketua Umum KTNA Winarno Tohir, saat menghadiri rentetan acara haru jadi PT Pupuk Kujang Cikampek (PKC) ke-40, di Cikampek, Minggu (7/6/2015).
Menurut dia, bahan yang terkandung dalam pupuk abal-abal itu merupakan zat berbahaya, salah satunya mengandung zyolin. Jika terus-terusan dipakai untuk pupuk tanah, maka tanahnya akan cepat kering. "Zyolin ini merusak unsur hara tanah," jelas dia.
Untuk itu, pihaknya mengimbau kepada petani supaya tidak terjebak dengan pupuk tersebut. Apalagi dengan embel-embel harga murah. Mereka harus jeli dalam membeli pupuk untuk areal pertaniannya.
Produsen pupuk yang berlokasi di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, PT Pupuk Kujang mengimbau agar para petani hati-hati saat membeli pupuk majemuk menyusul maraknya peredaran pupuk palsu.
"Peredaran pupuk palsu sudah banyak terungkap di berbagai daerah, termasuk di Jawa Barat. Jadi, hati-hati saat membeli pupuk," kata Aby Radityo, Superintendent Informasi dan Komunikasi Departemen Humas PT Pupuk Kujang, di Karawang, Minggu (7/6/2015) seperti dikutip Antara.
Ia mengatakan, cara membedakan pupuk majemuk yang asli dengan palsu itu sebenarnya bisa dilihat dari kemasannya. Jika pembeliannya dilakukan dengan teliti, maka petani akan terhindar dari pupuk palsu. Menurut dia, selain kemasan, pupuk palsu juga bisa diketahui dari penamaan merk, warna pupuk, serta harga jual pupuk. Jika tidak sesuai dengan yang asli, maka jelas pupuk itu palsu. (ITA)