Menteri Pertanian, Amran Sulaiman |
"Sekarang ini yang penting adalah kerja, kerja dan kerja. Reshuffle itu jangan dibahas, sekarang saya tanya, lebih mulia mana membahas kekeringan apa ini," kata Amran setelah diskusi di DPP PKB, Jalan Raden Saleh, Jakarta, Kamis (25/6).
Ketika ditanya soal keyakinan dan rasa optimistis Amran jika dirinya menjadi salah satu menteri dalam Kabinet Kerja yang harus direshuffle atau direposisi, dia mengungkapkan rasa pasrahnya dan mengatakan semua hal adalah suratan takdir.
"Saudaraku, sahabatku, setiap detik adalah takdir. Takdir itu takkan bergeser dari lahir," katanya.
Lebih lanjut dia mengatakan untuk saat ini lebih baik semua pihak di Indonesia berfokus dan memprioritaskan pada persoalan bangsa yang lebih penting seperti langkah untuk meningkatkan ketahanan pangan.
"Yang kita harus urus adalah persoalan kekeringan, apa kebutuhan di lapangan, kelangkaan benih, bagaimana cara menstabilkan harga pasar, ya itu yang harus kita prioritaskan," ujarnya.
Amran menambahkan pembahasan isu reshuffle itu tidak menguntungkan bagi bangsa dan kemaslahatan umat, oleh karena itu dia meminta agar semua pihak tidak membesar-besarkan isu ini terutama di bulan Ramadhan.
"Sekarang saya tanya kalo bulan puasa itu pilih mana pembahasan yang mulia dan menguntungkan negara serta umat, atau yang tidak menguntungkan seperti itu, pasti yang menguntungkan kan," ujarnya.