MediaTani - Petani di Nusa Tenggara Timur (NTT) diminta untuk tidak panik dalam menghadapi dampak gelombang panas El Nino terhadap budi daya pertanian. Sesuai prediksi Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) serta Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), El Nino bakal terjadi mulai Juni hingga 2015 November 2015.
"Tidak perlu panik berlebihan. Tetapi hadapi kemungkinan itu dengan terus menyiapkan lahan yang ditanami tanaman umur pendek, cepat panen," ujar Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi NTT Yohanes Tay Ruba, Senin (22/6/2015).
Ia menambahkan, dirinya mendapat informasi bahwa El Nino akan melanda sekira 18 provinsi. Puncak gelombang panas itu diperkirakan pada bulan November.
"Ini dapat diartikan El Nino datang hampir bersamaan dengan masa tanam kering atau musim kemarau, yakni sejak April hingga September (Asep). Sehingga perlu menyiapkan antisipasinya," kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian Moch Syakir menimpali.
Menanggapi hal itu Yohane mengatakan, jenis tanaman padi INPARI 19 yang jenjang umurnya 94 hari sangat dianjurkan untuk ditanam petani karena tergolong varietas umur pendek.
"Kalau perlu yang umurnya 90 hari sudah dapat dipanen. Jangan yang umurnya empat bulan karena nanti kehabisan air dan gagal panen," tuturnya.
Petani Jangan Panik Hadapi El Nino
Senin, Juni 22, 2015