Tom Vilsack, Menteri Pertanian AS [dok: wikipedia] |
"Pertemuan menteri G20 sebagai sebuah platform penting bagi para pemimpin pertanian untuk membahas upaya untuk meningkatkan ketahanan pangan di seluruh dunia," kata Vilsack seperti dikutip dalam laman USDA.
Menteri Vilsack menerangkan bahwa harvest lost (kehilangan pasca panen) adalah salah satu penyebab berkurangnya produksi. Selain Itu limbah yang dihasilkan dari aktivitas pengelolaan pertanian juga menjadi pembahasan dalam pertemuan nanti.
"Dari perspektif AS, mengurangi kehilangan pasca panen dan limbah makanan memainkan peran utama dalam upaya ini. Kami juga percaya bahwa negara-negara harus mengakui peran penting ilmu pengetahuan memainkan dalam meningkatkan produksi tanaman dan peran yang terbuka, berbasis peraturan perdagangan dapat bermain dalam pertumbuhan ekonomi dan mendorong ketahanan pangan dalam menghadapi perubahan iklim. " tambah Vilsack
Kelompok Dua Puluh (G-20) merupakan forum untuk mendukung kerjasama ekonomi internasional dan pengambilan keputusan. Ini terdiri dari 19 negara ditambah Uni Eropa. Anggota G20 mewakili sekitar 85 persen dari produk domestik bruto global, lebih dari 75 persen dari perdagangan global, dan dua-pertiga dari populasi dunia. Turki menjabat sebagai presiden G20 di tahun 2015. Menteri Pertanian Pertemuan berlangsung dari 7 Mei - 8 Mei.
Setelah G20, Vilsack dikabarkan akan melakukan perjalanan ke Amman, Yordania, untuk menandatangani perjanjian bantuan pangan antar kedua Negara tersebut. (NI / USDA)