PENGUMUMAN

Website ini telah pindah alamat ke mediatani.co

IPB Kukuhkan 840 Wisudawan

Sabtu, Mei 02, 2015
Prosesi Wisuda Tahap V 2014/2015 Institut Pertanian Bogor [dok: ipb.ac.id]
MediaTani - Institut Pertanian Bogor (IPB) mengukuhkan 840 wisudawan yang terdiri atas 30 lulusan Doktor, 189 lulusan Magister, 39 lulusan Profesi Dokter Hewan, dan 583 lulusan sarjana.(Rabu, 29/4)

Fuad Anshori dari Departemen Agronomi dan Hortikultura (AGH) menjadi Sarjana terbaik tingkat IPB dan tingkat Fakultas Pertanian (Faperta). Cowok ini berhasil mendapatkan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sebesar 3,92 dengan predikat cumlaude.

Pada prosesi yang dihelat di Graha Widya Wisuda (GWW) Kampus IPB Dramaga Bogor itu, Rektor IPB Prof Herry Suhardiyanto memberi pesan kepada wisudawan untuk menjaga semangat juang dalam memajukan pertanian Indonesia. Dia berharap para lulusan IPB siap menghadapi segala tantangan ke depan.

"Para lulusan harus terus-menerus dapat meningkatkan kompetensi, termasuk kemampuan berbahasa asing yang dibutuhkan untuk menghadapi persaingan usaha dan persaingan bursa tenaga kerja yang lebih ketat," tutur pria kelahiran 10 September 1959 itu.

Seluruh elemen bangsa harus bekerja sama dalam memenuhi kebutuhan pangan secara mandiri. Perguruan tinggi seperti Institut Pertanian Bogor (IPB) pun berperan dalam menciptakan kedaulatan pangan bangsa.

"IPB siap menciptakan lulusan pertanian secara luas. Apalagi, saat ini kebutuhan pangan terus meningkat dan Indonesia sulit membangun kedaulatan pangan," tegas Prof Herry Suhardiyanto ketika memimpin Sidang Terbuka, Wisuda dan Penyerahan Ijazah Tahap V Pendidikan Sarjana, Profesi Dokter Hewan, dan Pascasarjana IPB Tahun Akademik 2014/2015.

Menurutnya, IPB akan memberikan peran dan kontribusi untuk mencetak lulusan yang berkompeten. Saat ini, ujar Herry, IPB telah membentuk Sekolah Bisnis yang menyelenggarakan program sarjana bisnis selain program studi yang selama ini sudah diselenggarakan.

"IPB juga akan membentuk Sekolah Vokasi yang akan menggunakan dual system curriculum sebagai jawaban atas persoalan Education mismatch," ujarnya seperti dikutip dari laman IPB, Jumat (1/5/2015). (ira/jr)