Ilustrasi |
Pada dialog tersebut Presiden menyoroti swasembada pangan yang harus terwujud dalam tiga tahun ke depan.
"Kita tidak mau lagi impor beras, gula, dan kedelai. Tidak lagi makanya produksi harus dinaikkan," kata Presiden Jokowi.
Joko Widodo juga membahas distribusi pupuk dan benih yang selalu telat dan bermasalah saat dibutuhkan petani. Menurut Jokowi hal itu karena pengadaannya melalui tender dan lelang.
"Sekarang tidak lagi, jangan main-main dengan pupuk dan benih saat ini," katanya.
Untuk mewujudkan swasembada pangan, pemerintah akan memberikan bantuan alat pertanian, seperti traktor, pompa air, pupuk, benih, dam irigasi. Tahun ini pemerintah berjanji akan memperbaiki irigasi seluas 1,5 juta hektare, bantuan benih jagung seluas 98.000 hektare, dan kedelai 70.000 hektare.
"Saya minta semua pihak, mulai dari kementerian sampai petani harua bekerja sama mewujudkannya," kata Jokowi.
Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja ke sejumlah tempat di Jawa Tengah dan Jawa Timur pada Sabtu 31 Januari 2015. Didampingi Ibu Negara Iriana, Presiden akan menemui para petani.
Adapun, kunjungan Jokowi ke Ngawi dalam rangka untuk membagikan alat pertanian berupa 852 unit traktor tangan, 377 unit pompa air, dan melihat pengerukan sedimentasi dam.
Kegiatan tersebut guna mempercepat program swasembada pangan yang ditargetkan hingga tiga tahun ke depan. Hadir juga dalam kegiatan tersebut Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Gubernur Jatim Soekarwo, Kapolda Jatim, Pangdam Brawijaya, pejabat Pemkab Ngawi, dan Forpimda kabupaten/kota sekitar Ngawi.