Amran Sulaiman saat Mengunjungi Pedagang Bawang Merah di Sulsel Beberapa waktu lalu |
Kehadiran Mentan ini langsung disambut petani dan pedagang di pasar bawang Probolinggo. Mereka mengeluhkan harga bawang sampai saat ini tidak stabil, dan mengeluhkan harga pupuk serta obat-obatan untuk perawatan bawangnya.
Selain itu pedagang lokal juga mengeluhkan adanya tengkulak yang dari luar Kota, yang selalu meminta bonus setiap pembelian 1 kwintal bawang merah yakni sebesar 15% atau mendapat bonus 15 kilogram (kg).
Mendengar keluhan tersebut Amran mengakui, ketidakstabilan harga bawang yang belakangan ini terjadi karena adanya permainan pasar antar pedagang. Selain itu, banyaknya bonus pembelian bawang merah yang dilakukan para tengkulak.
"Bawang merah Probolinggo selama ini, mampu menyuplai 40% kebutuhan nasional dan merupakan penghasil bawang merah terbesar ke dua setelah Brebes," kata Amran, dilokasi pasar bawang merah Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo, rabu (24/6/2015).
Sementara itu H.Yusuf, seorang pedagang bawang mengatakan, besarnya permintaan tengkulak terhadap pedagang sebesar 15% memberatkan para pedagang bawang.
"Saya rasa hal ini cukup memberatkan pedagang, karena permintaan bonusnya terlalu banyak," sebut H.Ysuf.
Mentan berjanji akan melakukan pengawasan ketat penjualan bawang merah melalui bulog dan kepolisian, setelah mendapat keluhan dari petani dan pedagang di Probolinggo.