Daniel Johan Anggota Komisi IV DPR RI |
Menurut Daniel, Saat ini Bulog tidak berjalan dengan baik. Sehingga perannya serasa tidak terlalu berpengaruh pada terwujudnya swasembada pangan. Fungsi Bulog seharusnya menjadi pelindung petani dalam hal terjaganya harga. sehingga dapat mengurangi dampak kerugian yang diderita oleh petani.
"Bulog harus di bawah Presiden, tidak lagi jadi perum. Dengan demikian, petani bisa mendapatkan bantuan atau subsidi bibit, harga gabah dan beras yang terjaga baik," kata politisi Partai Kebangkitan Bangsa itu.
Daniel melanjutkan, jika bulog difungsikan kembali sebagaimana cita-cita awal didirikannya akan memiliki dampak besar bagi kemajuan pertanian. Salah satu hal yang paling nampak adalah akan membantu dalam memberantas kartel dan mafia beras yang meresahkan petani.
"Yang bisa memberantas mafia-mafia dan menghadapi kartel adalah Bulog," demikian politisi asal Kalimantan Barat ini.
Pada kesempatan terpisah, Ihsan Arham SP, salah satu pengamat pertanian mengungkapkan bahwa dirinya setuju dengan pernyataan legislator tersebut. Menurutnya Bulog semestinya tidak mengedepankan keuntungan. Akan tetapi Bulog harus menjadi lembaga yang menjaga stabilitas harga pertanian.
"Selama ini Bulog berperan sebagai perusahaan umum, sehingga geraknya mengarah kepada pengejaran profit atau keuntungan. Padahal Bulog dulunya dibentuk untuk menjaga stabilitas stok bahan pangan dan harga pangan nasional" Tutur Ihsan (22/4)
Ihsan menyayangkan jika Bulog tidak berpihak pada petani, sebab atas jasa petani lah stok beras dan komoditi pangan lainnya tetap tumbuh di negri ini.
"Adanya jaminan harga yang memberi keuntungan bagi petani akan menjadi stimulan agar petani dapat terdorong untuk memacu produksinya. Selain itu kemampuan Bulog dalam hal Penggudangan pun sangat membantu ketersediaan bahan pangan disaat musim paceklik tiba" tutup Ihsan. (NI/MT)