MediaTani - Sejak diserahkan secara simbolik 31 Januari 2015 lalu, Bantuan Traktor dari presiden Joko Widodo belum juga sampai ke tangan Petani ngawi. Hal ini mendorong berbagai reaksi dari kalangan petani di kabupaten Ngawi.
"Faktanya sampai sekarang, hand tracktor belum diberikan Mas,"kata Sugianto, Ketua Gapoktan Dewi Sri, Dusun Alas Pecah, Desa/Kecamatan Geneng, Kabupaten Ngawi, yang jarak desanya dari lokasi acara temu wicara presiden Jokowi, Jumat (30/1-2015), hanya sekitar 100 meter ini kepada Surya, Kamis (19/3).
Bahkan Sugianto balik bertanya, bagaimana kejelasan dari bantuan hand tracktor ini. Apakah ada syarat-syarat yang harus dipenuhi sebelumnya agar bantuan tersebut sampai ke tangan petani.
“Saya Heran mas, kok belum ada juga. Sebenarnya bagaimana sih mas? Apa ada syarat-syarat tertentu untuk dapat tracktor dan pompa air itu?.” Tanya Sugianto
Secara terpisah Kepala Dinas Pertanian Pemerintah Kabupaten Ngawi Ir Marsudi, mengatakan untuk Kabupaten Ngawi yang memiliki 34 Gapoktan itu seluruhnya sudah menerima hand tracktor.
"Hand tracktor sudah dibagi di Poktan Calon Petani dan Calon Lahan (CPCL) masing masing, total seluruhnya ada 34 unit hand tracktor. Dan itu diberikan seusai acara kunjungan Presiden,Jumat (30/1-2015) kemarin,"kata Marsudi yang dikonfirmasi Surya lewat pesan singkat, Kamis (19/3).
Sedang hand tracktor dan pompa air yang total jumlah selurunya mencapai 1187 unit yang di pamerkan kepada khalayak saat temu wicara Presiden Jokowi dengan petani di Desa Keras Wetan, Kecamatan Geneng, Kabupaten Ngawi lalu ternyata diperuntukkan petani, di kabupaten dan kota se-Jatim.
"Dikurangi 34 unit hand tracktor, sisa 1.153 unit hand tracktor dan pompa air diperuntukan daerah lain se-Jatim, yang alokasinya diatur oleh Kementan dan Diperta Provinsi Jatim. Kami tahunya hanya yang untuk petani di Kabupaten Ngawi saja,"tandas Marsudi. (Surya/JP)
Petani Ngawi Kembali Pertanyakan Traktor Bantuan Presiden
Jumat, Maret 20, 2015