PENGUMUMAN

Website ini telah pindah alamat ke mediatani.co

Jepang Lirik Negara-Negara ASEAN Bangun Kerjasama Pertanian

Jumat, Maret 13, 2015
MediaTani - Jepang telah mempererat kerja sama dengan negara-negara Asia Tenggara di berbagai bidang, khususnya di bidang pertanian. Dalam lamannya, indonesian.cri.cn mengungkap bahwa  Jepang merupakan negara yang langka sumber daya. Oleh karena itu, Jepang terus meningkatkan perkembangan teknologi dan berusaha mengeksplorasi sumber daya di luar negeri. Dengan demikian wajarlah Asia Tenggara yang kaya akan sumber daya dan relatif terbelakang di bidang teknologi menjadi sasaran kerja sama bagi Jepang.
Areal persawahan

Jepang selama ini berusaha meningkatkan kerja sama pertanian dengan negara-negara anggota ASEAN, termasuk Vietnam. Diberitakan, kota Da Lat di bagian barat daya Vietnam tengah memasyarakatkan teknik produksi pertanian Jepang. Vietnam telah mengintensifkan ekspor produk pertanian, termasuk buah-buahan dan sayur-mayur ke Jepang. Sementara itu, produk pertanian Jepang juga semakin laris di pasar negara-negara Asia Tenggara.

Sebagai contohnya, Vietnam telah meningkatkan kerja sama teknologi pertanian dengan Jepang dengan maksud memperbaiki mutu produknya agar dapat memasuki pasar dunia. Presiden Vietnam Truang Dan Sang khusus mengunjungi fasilitasi pertanian di Prefektur Ibaraki ketika melakukan kunjungan ke Jepang tahun lalu.

Menurut indonesian.cri.cn Pemerintah Jepang menyatakan keinginan untuk meningkatkan kerja sama pertanian dengan Vietnam melalui Tahun Pertanian Vietnam pada tahun 2015. Selain Vietnam, Jepang juga berupaya memelihara kerja sama pertanian dengan Myanmar, Thailand dan negara lainnya di Asia Tenggara.

Jepang memiliki teknologi pertanian yang maju dan ini merupakan unsur pokok yang menarik minyak negara-negara Asia Tenggara. Pemerintah Jepang menyediakan bantuan dana bagi banyak negara Asia Tenggara dalam proyek kerja sama pertanian.

Jepang berharap dirinya dapat menjadi sasaran baru bagi negara-negara Asia Tenggara dalam proses kerja samanya di bidang pertanian dengan mancanegara. Akan tetapi Jepang masih sulit menggeser Tiongkok untuk memainkan peranan tersendiri Tiongkok dalam kerja samanya dengan Asia Tenggara.

Tidak sedikit negara Asia Tenggara, termasuk Vietnam dan Thailand adalah negara utama pengekspor beras, dan Tiongkok sebagai negara tetangganya secara wajar menjadi pasar utama bagi ekspornya. Tiongkok bersedia menandatangani kesepakatan perdagangan produk pertanian dalam jangka panjang dengan mereka dan berusaha memperluas impor komoditi yang berdaya saing dari negara-negara Asia Tenggara.

Tiongkok menargetkan pencapaian volume perdagangan bilateral sebesar US$ 1 triliun dengan ASEAN pada tahun 2020. Selain itu, Tiongkok menargetkan peningkatan investasi dua arah sebesar US$ 150 miliar dalam 8 tahun mendatang. Ternyata Jepang masih sulit untuk mencapai hasil setara dengan Tiongkok karena terbatasnya pasar domestik.(CRI)